Kerinduan pada ibu mungkin mencapai puncaknya pada hari ini, tidak hanya ibu, ayah juga.. Hampir sebulan aku tidak bertemu dengan mereka. Mungkin bagi anak-anak lain sebulan itu bukan apa2.. Tapi bagiku yang setiap seminggu sekali pasti bertemu, waktu sebulan itu cukup menyiksa..
Ya saat ini kedua orang tuaku tengah pergi untuk tujuan yang baik, melaksanakan perintah Allah SWT. Dan sudah sepantasnya aku mensyukuri hal tersebut. Apalagi kepergian sementara mereka saat ini, cukup menyadarkanku banyak hal. Betapa beharganya kehadiran mereka disisiku.
Dulu, sebagai anak kos, aku selalu pulang seminggu sekali. Selalu berjumpa dengan mereka setiap minggu. Hingga hal ini hanya menjadi sebuah rutinitas bagiku, tanpa memberikan sebuah makna pertemuan yang lebih. Padahal kepulanganku sangat ditunggu oleh ibu, ia selalu menyambutku dengan senyuman dan "Alhamdulillah, pulang juga kamu
nak.. ". Tapi hal itu hanyalah sebuah sapaan biasa menurutku. Hingga pada saatnya kini aku merasakan betapa aku merindukan senyum dan sapaa itu ketika aku pulang. Betapa aku merindukan sosok ibu.
Memori semua tentang ibu seakan berputar malam ini. Aku ingat betapa nakalnya aku saat kecil dulu, Aku ingat pernah ngambek beberapa hari, Aku ingat betapa sebelnya aku dengan ibu, Aku ingat betapa aku kecewa dengan ibu dan aku ingat betapa aku marah dengan ibu. Yaa, ibuku memang tipe perfeksionis, sehingga hal sekecil apapun harus benar2 perfect. Melakukan kesalahan kecil kadang harus siap mendengarkan omelan ibu yang panjang. Dan jika jiwa ini sedang tidak bersahabat, maka tak segan ku jawab kata-katanya dengan kemarahan. Tak jarang terjadi perdebatan yang hebat di antara kami. Dan harus kuakui semua perkataan ibu memang benar. Tapi bukan maaf yang terucap dari bibirku, rasanya bibir ini lebih memilih diam daripada berucap maaf. Aku lebih memilih diam sampai keadaan kami membaik dengan sendirinya dan akhirnya kata maaf hanya berucap sekali dalam setahun.
Dan kini, ketika ibu sedang pergi aku mulai membayangkan beliau ketika tua nanti. Duluu sama sekali tidak terbersit dalam pikiranku untuk tetap tinggal di Jogja dan menemani kedua orangtuaku yang semakin menua. Tapi kini, hal itu selalu membayangiku setiap hari. Aku ingin kedua orang tuaku selalu bahagia dengan kehadiran anak2nya disampingnya menemani masa tua mereka. Aku ingin orang tuaku selalu sehat dan selalu bahagia....
Ketika raga tak bisa berjumpa, maka doa yang bisa terhantar
semoga ayah dan ibu selalu sehat, selalu dalam lindungan Allah
maafkan anak-anakmu ini...
kami tunggu kepulangan ayah dan ibu 3 minggu lagi...
semoga Allah memberikan umur panjang kepada kita
0 komentar:
Posting Komentar